Biofuel Alga untuk Indonesia
Pada saat ini kenaikan harga minyak bumi yang terus melaju ke level yang lebih tinggi membuat kitaberpacu mencari teknologi yang paling mutakhir agar bisa mencari alternatif dan menggantikansumber daya alam yang tidak terbaharukan.Salah satu energy terbaharukan itu adalah Biofuel. Biofuel merupakan bahan bakar yang dihasilkandari bahan-bahan organic baik dalam bentuk padatan, cairan maupun gas. Asal muasal biofuel itubisa dihasilkan langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari berbagai macam limbahindustry (domestik, pertanian, dan komersial).
Oleh karena itu, keuntungan dari bahan yang lebihramah lingkungan
dapat membuat proses produksi energy tanpa meningkatkan kadar karbon
diatmosfir.Kali ini, kita akan membahas suatu teknologi paling terkini di dunia
biofuel yaitu, biofuel dari alga.Alga ini lebih dikenal pada masyarakat awam
dengan sebutan lumut ataupun ganggang. Tumbuhanini sering dijumpai pada kolam
ikan dan kolam renang. Namun, alga pada kolam tersebut memilikisel banyak, alga
yang berpotensi menghasilkan minyak yang banyak adalah alga bersel satu, terutama
alga yang hidup di laut. Alga tersebut tidak memiliki akar maupun daun, tetapi
berklorofil. Nama biologisnya : microalgae, phytoplankton, microphytes, planktonic
algae, atau cyanobacteria.
Kelahiran biofuel dari
organism autotrof ini sendiri juga tidak terlepas dari meningkatnya
persainganantar kebutuhan pangan dunia dengan kebutuhan energi. Sering kita
jumpai pada biofuel generasipertama menggunakan tanaman yang juga merupakan
tanaman konsumsi manusia dan hewan.Produk turunan dari biofuel algae antara
lain ialah vegetable oil, biodiesel, bioethanol, biogasoline,biomethanol,
biobutanol dan biofuel dalam bentuk lainnya. Beberapa karateristik dari algae
yangcukup menarik ialah, dalam proses produksinya tidak menggangu sumber air
tawar, dapatmenggunakan air laut bahkan air bekas, biodegradable, dan relatif
tidak merusak lingkungan jikatercemar.
Dalam hal biaya, memang pembiayaan Alga
jauh lebih mahal dalam biaya masa per unit namundapat menghasilkan lebih dari
30x lipat energi unit per area dari tanaman biofuel generasi ke
dualainnya.Bahkan ada suatu perusahaan biofuel dari alga yang mengklaim bahwa
mereka dapat memproduksiminyak lebih banyak hanya dengan area seluas dua garasi
mobil daripada produksi kacang kedelaiseluas lapangan rugbi. Hal ini bisa
terjadi, karena organisme alga dapat menggunakan cahayamatahari untuk
memproduksi lipid atau minyak.Pemaparan yang menarik dari Departemen Energi
Amerika Serikat bahwa jika semua bahan bakardari minyak bumi di AS diganti
dengan bahan bakar dari alga, maka itu hanya membutuhkan kuranglebih 40,000
km2. Ini jauh lebih kecil (hanya 1/7nya) dibandingkan dengan jumlah area jagung
yangdipanen oleh AS pada tahun 2000.Sebagai gambaran perbandingan volume hasil
produksi dengan sumber biofuel lainnya:
Alga 2000 galon/hektar/tahun
Sawit 650 galon/hektar/tahun
Jagung 250 galon/hektar/tahun
0 komentar:
Posting Komentar