Pages

Rabu, 07 Mei 2014

Energi Terbarukan


Biofuel Alga untuk Indonesia



Pada saat ini kenaikan harga minyak bumi yang terus melaju ke level yang lebih tinggi membuat kitaberpacu mencari teknologi yang paling mutakhir agar bisa mencari alternatif dan menggantikansumber daya alam yang tidak terbaharukan.Salah satu energy terbaharukan itu adalah Biofuel. Biofuel merupakan bahan bakar yang dihasilkandari bahan-bahan organic baik dalam bentuk padatan, cairan maupun gas. Asal muasal biofuel itubisa dihasilkan langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari berbagai macam limbahindustry (domestik, pertanian, dan komersial). 

Oleh karena itu, keuntungan dari bahan yang lebihramah lingkungan dapat membuat proses produksi energy tanpa meningkatkan kadar karbon diatmosfir.Kali ini, kita akan membahas suatu teknologi paling terkini di dunia biofuel yaitu, biofuel dari alga.Alga ini lebih dikenal pada masyarakat awam dengan sebutan lumut ataupun ganggang. Tumbuhanini sering dijumpai pada kolam ikan dan kolam renang. Namun, alga pada kolam tersebut memilikisel banyak, alga yang berpotensi menghasilkan minyak yang banyak adalah alga bersel satu, terutama alga yang hidup di laut. Alga tersebut tidak memiliki akar maupun daun, tetapi berklorofil. Nama biologisnya : microalgae, phytoplankton, microphytes, planktonic algae, atau cyanobacteria.

Kelahiran biofuel dari organism autotrof ini sendiri juga tidak terlepas dari meningkatnya persainganantar kebutuhan pangan dunia dengan kebutuhan energi. Sering kita jumpai pada biofuel generasipertama menggunakan tanaman yang juga merupakan tanaman konsumsi manusia dan hewan.Produk turunan dari biofuel algae antara lain ialah vegetable oil, biodiesel, bioethanol, biogasoline,biomethanol, biobutanol dan biofuel dalam bentuk lainnya. Beberapa karateristik dari algae yangcukup menarik ialah, dalam proses produksinya tidak menggangu sumber air tawar, dapatmenggunakan air laut bahkan air bekas, biodegradable, dan relatif tidak merusak lingkungan jikatercemar.

Dalam hal biaya, memang pembiayaan Alga jauh lebih mahal dalam biaya masa per unit namundapat menghasilkan lebih dari 30x lipat energi unit per area dari tanaman biofuel generasi ke dualainnya.Bahkan ada suatu perusahaan biofuel dari alga yang mengklaim bahwa mereka dapat memproduksiminyak lebih banyak hanya dengan area seluas dua garasi mobil daripada produksi kacang kedelaiseluas lapangan rugbi. Hal ini bisa terjadi, karena organisme alga dapat menggunakan cahayamatahari untuk memproduksi lipid atau minyak.Pemaparan yang menarik dari Departemen Energi Amerika Serikat bahwa jika semua bahan bakardari minyak bumi di AS diganti dengan bahan bakar dari alga, maka itu hanya membutuhkan kuranglebih 40,000 km2. Ini jauh lebih kecil (hanya 1/7nya) dibandingkan dengan jumlah area jagung yangdipanen oleh AS pada tahun 2000.Sebagai gambaran perbandingan volume hasil produksi dengan sumber biofuel lainnya:

Alga  2000 galon/hektar/tahun
Sawit  650 galon/hektar/tahun
Jagung  250 galon/hektar/tahun

0 komentar:

Posting Komentar