Bahaya Pestisida
Pestisida selain bermanfaat, juga menghasilkan dampak lingkungan. Disamping bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan dampak buruk baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies non-target, perairan, udara, makanan, dan sedimen.
Pestisida dapat menjangkau dan mengkontaminasi lahan dan perairan
ketika disemprot secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan
ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan penyimpanan. Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan hama dan gulma resistan terhadap pestisida.
Pestisida berkontribusi pada polusi udara ketika disemprotkan melalui pesawat terbang. Pestisida dapat tersuspensi di udara sebagai partikulat yang terbawa oleh angin ke area selain target dan mengkontaminasinya. Pestisida yang diaplikasikan ke tanaman dapat menguap dan ditiup oleh angin sehingga membahayakan ekosistem di luar kawasan pertanian.
Kondisi cuaca seperti temperatur dan kelembaban juga menjadi penentu
kualitas pengaplikasian pestisida karena seperti halnya fluida yang
mudah menguap, penguapan pestisida amat ditentukan oleh kondisi cuaca.
Kelembaban yang rendah dan temperatur yang tinggi mempermudah penguapan.
Pestisida yang menguap ini dapat terhirup oleh manusia dan hewan di
sekitar. Selain itu, tetesan pestisida yang tidak larut atau tidak dilarutkan oleh air dapat bergerak sebagai debu sehingga dapat mempengaruhi kondisi cuaca dan kualitas presipitasi.
Penyemprotan pestisida dekat dengan tanah memiliki resiko persebaran lebih rendah dibandingkan penyemprotan dari udara.
Petani dapat menggunakan zona penyangga di sekitar tanaman pertanian
yang terdiri dari lahan yang kosong atau ditumbuhi tanaman non-pertanian
seprti pohon yang berfungsi sebagai pemecah angin yang menyerap pestisida dan mencegah persebaran ke area lain. Di Belanda, para petani diperintahkan untuk membangun pemecah angin.
0 komentar:
Posting Komentar